Trenggalek, Jatim (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus mendorong pengembangan badan usaha milik desa bersama (BUMDesma) yang mencakup beberapa desa sekaligus di kecamatan, sehingga menguatkan ekonomi lokal.
“Dengan keberadaan BUMDesma ini diharapkan dapat memicu perputaran ekonomi masyarakat setempat,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis, usai meresmikan BUMDesma Wilis Mandiri di Kecamatan Bendungan.
Ia mengimbau agar belanja-belanja pemerintah desa, termasuk belanja terkait pemberdayaan, bisa sesuai dan saling melengkapi dengan kebutuhan yang ada di masing-masing desa, mengingat saat ini BUMDesma sudah menjadi berkepemilikan bersama.
“Jadi Bumdesma ini sebenarnya sudah muncul beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi kemudian dilebur dengan eks-UPT PNPM sehingga modalnya semakin kuat, kurang lebih sekitar Rp4 miliar di seluruh Kecamatan Bendungan,” katanya.
BUMDesma akan berperan sebagai “induk” atau semacam pasar grosir dari BUMDes dan keduanya bisa saling bersinergi.
“Kemudian kami arahkan untuk semua kebutuhan desa, BUMDesa kalau bisa kulakannya ini di BUMDesma jadi biar ekomoni ini secara sirkular bergerak uangnya tidak terbawa ke mana-mana, tetapi dimanfaatkan oleh teman-teman di Kecamatan Bendungan, dimanfaatkan juga diperoleh desa-desa di Kecamatan Bendungan,” katanya.
Baca juga: Trenggalek rintis “BUMNShop” perkuat ekonomi desa
Ia menjelaskan, di Trenggalek, saat ini sudah lahir dan terbentuk lima BUMDesma di lima kecamatan berbeda, yakni di Kecamatan Bendungan, Pule, Watulimo, Panggul dan Durenan.
Dari lima kawasan tersebut, masing-masing punya keunggulan tersendiri seperti di Bendungan BUMDESma Wilis Sejahtera yang bergerak di bidang pengolahan susu sapi perah, di Kecamatan Durenan dan Panggul membuat semacam BUMN shop, sedangkan Watulimo bergerak di sektor desa wisata dan pengolahan pengasapan ikan, untuk Kecamatan Pule lebih pada pengolahan empon-empon.
Di Trenggalek sediri hingga saat ini sudah ada 152 BUMDes. Dari jumlah itu, hampir membaik bahkan hampir 70 persen dari yang sebelumnya hampir berimbang antara kategori baik, buruk dan sedang.
“Hampir 70 persen BUMDes di Trenggalek kondisinya sudah membaik. Dari sebelum adanya perbaikan, kemarin itu, hampir berimbang, yang kategori buruk 40 kategori sedang 30 persen, dan yang baik 30 persen,” katanya.
Baca juga: Mendes PDTT berikan bantuan penunjang 147 BUMDesma di Jatim
Baca juga: BUMDes hanya boleh satu tapi BUMDesma bisa banyak
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2021