Jakarta (ANTARA) – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan kawasan perbatasan negara untuk mempercepat pembangunan ekonomi.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa tugas Kemendes PDTT berada di dua kabupaten perbatasan negara, yakni di Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Malaysia, dan di Motaain, Kabupaten Belu NusaTenggara Timur, berbatasan dengan Timor Leste
“Di Kabupaten Sambas, hanya ada satu desa yaitu peningkatan jalan desa Temajuk Kecamatan Paloh sepanjang 2,16 kilometer,” kata Mendes PDTT dalam Rapat Kerja Tim Pengawas Perbatasan di Ruang Rapat Pansus Gedung Nusantara II DPR, Senin.
Di Motaain, lanjut dia, terdapat empat kegiatan yaitu pembangunan jalan masuk Sonis Laloran di Desa Tukuneno, Kecamatan Tasifeto Barat sepanjang 0,8 kilometer.
Kemudian, pembangunan jalan Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur sepanjang 0,6 kilometer, dan pembangunan embung teknis Naekasa dan Lookeu.
“Terkait penugasan ini, Kemendes PDTT telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sambas dan Belu kemudian meminta dukungan data berupa dokumen perencanaan dan spesifikasi titik lokasi kemanfataan,” kata Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Menteri itu.
Kemendes PDTT, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan Bappenas, termasuk soal rencana aksi kegiatan.
Turut hadir dalam pertemuan itu Mendagri yang juga Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Baca juga: Pemerintah lanjutkan program pengembangan daerah perbatasan
Baca juga: Kemendes bantu teknologi pengolahan air untuk BUMDes di Belu
Baca juga: Kemendes PDTT promosikan produk unggulan wilayah perbatasan
Baca juga: Kemendes PDTT ajak pelaku usaha investasi di perbatasan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2021