desa2desa.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah mengidentifikasi 10 desa wisata terpopuler di Tanah Air tahun 2022. Kementerian Desa turut memberikan penghargaan berupa hadiah dengan total Rp 1 M kepada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan BUM Desa Bersama karena telah mengelola desa wisata faforit tersebut.
Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022 telah memilih total 10 desa wisata favorit, dan pemenang ditentukan dari jumlah like atau suka di aplikasi Desa Wisata Nusantara oleh wisatawan.
Dari 1.407 desa wisata yang terdaftar dalam aplikasi tersebut, berikut ini daftar 10 desa wisata terfavorit:
1. Pantai Lakadao di Desa Burangasi, Lapandewa, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
2. Taman Wisata Bukit Punjabu di Desa Buntu Buanging, Pitu Riase, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
3. Wisata Mangrove Kedatim di Desa Kebundadap Timur, Saronggi, Sumenep, Jawa Timur.
4. Bayang Aia di Desa Pauah, Lubuk Sikaping, Pasaman Sumatera Barat.
5. Kawasan Wisata Equator Bonjol di Desa Ganggo Mudiak, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat.
6. Taman Wisata Menanti Laburan di Desa Padang Panjang, Tanta, Tabalong, Kalimantan Selatan.
7. Puncak Koto Panjang di Desa Lansek Kadok, Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat.
8. Benteng Bukit Tajadi di Desa Ganggo Hilia, Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat.
9. Teba Majalangu di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali.
10. Jembatan Surau Lamo di Desa Jambak, Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatera Barat.
Baca Juga : PUPR Akan Bangun Infrastruktur di Kawasan Borobudur Senilai Rp2,27 Triliun
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengucapkan selamat kepada 10 desa wisata pemenang. Lomba tersebut bertujuan untuk mengenalkan potensi wisata desa.
“Kompetisi ini bertujuan untuk menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dan berdaya saing,” kata Halim pada acara penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara di Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Mengenai penerapan Desa Wisata Nusantara sebagai salah satu syarat utama kompetisi, Halim menegaskan aplikasi tersebut untuk mempromosikan desa wisata. Semua biaya pembuatan dan menjalankan aplikasi ini ditanggung oleh Kemendes PDTT. Oleh karena itu, pengelola desa wisata tidak perlu mengeluarkan uang untuk masuk ke profil desa wisata.
“Aplikasi Desa Wisata Nusantara dapat menampilkan desa wisata terdekat di lokasi kita, sehingga memudahkan kita untuk mengunjungi satu atau beberapa desa wisata dalam satu waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menilai penerapan Desa Wisata Nusantara sejalan dengan rencana pemerintah untuk melanjutkan upaya pemberdayaan ekonomi pedesaan. Salah satunya melalui pengembangan desa wisata, termasuk desa wisata halal.
KH Ma’ruf meyakini bahwa desa wisata adalah bentuk community based tourism, konsep pariwisata yang berbasis masyarakat. Untuk mendorong pengembangan desa wisata salah satunya melalui promosi.
“Jadi saya dengar ada aplikasi untuk desa wisata Nusantara ini, jadi promosi adalah kunci untuk mengembangkan desa wisata tersebut,” kata KH Ma’ruf.
Baca Juga : Desa Pilohayanga Jadi Duta Lomba Desa 2022 Mewakili Kab. Gorontalo