TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan tower BUMDes akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 atau Silicon Valley Sukabumi atau Bukit Algoritma. Rencana tersebut telah tertuang dalam formulir proyek yang dikembangkan PT Amarta Karya (Persero) bersama Kiniku Bintang Raya dan PT Bintang Raya Loka Lestari.
“Perusahaan-perusahaan menengah dan BUMDes-BUMDes akan didorong masuk ke Silicon Valley Sukabumi. Akan ada investor kapitalistik murni dari global dan nasional, tapi juga ada BUMDes, jadi rakyat desa kami kasih tempat,” ujar Budiman saat dihubungi pada Senin, 12 April 2021.
Menurut dia, masing-masing lantai di tower BUMDes ini akan mewakili salah satu provinsi. Di dalamnya, badan usaha milik desa bisa mengembangkan riset yang berkaitan dengan produk teknologi pertanian, perikanan, perkebunan, dan pertambangan.
Selain tower BUMDes, pengembang bakal memprioritaskan lima pembangunan gedung utama di kawasan tersebut. Gedung pertama ialah pusat untuk riset skala lanjutan atau advanced research yang mencakup pengembangan teknologi quantum dan kecerdasan buatan.
Kedua, pusat untuk pembuatan teknologi nano. Ketiga, pusat untuk bioteknologi dan neuroscience. Lalu keempat, pusat untuk pengembangan riset energy storage. Selanjutnya, kelima ialah pusat untuk pengembangan perusahaan semi-conductor. Budiman mengatakan sudah ada perusahaan nasional yang minat bergabung mengembangkan kendaraan listrik untuk desa.
Silicon Valley Sukabumi ini akan dibangun di lahan seluas 888 hektare. Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga.