Jakarta (ANTARA) – Padi hasil pembiayaan peer-to-peer lending TaniFund yang dibudidayakan oleh Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) panen perdana di Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, proyek budi daya tersebut melibatkan 1.100 petani yang tersebar dalam 11 kelompok tani pada lahan seluas 1.000 hektare di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Sukabumi.
Dalam ekosistem korporasi petani yang dibangun Intani, TaniFund bertindak sebagai penyedia pendanaan bagi proyek budi daya, sedangkan Mitra Bumdes Nusantara dan Pupuk Indonesia Pangan sebagai penyerap hasil panennya.
Dalam proyek tersebut, TaniFund memberikan dukungan melalui penyaluran permodalan dengan total nilai sebesar Rp18 miliar kepada 11 kelompok tani yang terlibat. Kesebelas kelompok tani tersebut dinaungi oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) BRISMA.
Baca juga: BPS: Curah hujan tinggi sebabkan luas panen padi turun pada 2020
Komisaris TaniFund Pamitra Wineka mengatakan keterlibatan TaniFund dalam proyek budi daya padi bersama Intani merupakan komitmen perusahaan untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan petani melalui kolaborasi dengan pelaku agribisnis lainnya.
“Kami berharap model bisnis seperti ini dapat direplikasi di banyak tempat, karena pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan membutuhkan peran serta aktif dari berbagai pemangku kepentingan,” kata Pamitra.
Ketua Umum Intani Guntur Subagja mengatakan proyek ini merupakan kolaborasi yang dapat menjadi titik tolak upaya pemberdayaan petani dan pertanian Indonesia ke depannya.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa tanpa disubsidi pun, industri pertanian jika dikolaborasikan dengan baik dapat menguntungkan petani, pelaku usaha, industri, ataupun sektor-sektor lainnya, serta memberikan social impact yang besar,” kata Guntur.
Baca juga : Percepat pembangunan ekonomi perbatasan, ini yang dilakukan KEMENDESA
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2021