Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyelenggarakan Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara 2022.
Taufik Madjid, Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, mengatakan kegiatan itu untuk membantu mendorong pengembangan desa wisata dan membangkitkan pariwisata di desa.
“Ini untuk membantu dan mempromosikan desa wisata,” ujarnya kepada Independent Economic Forum, Senin (28/2).
Untuk mengoptimalkan promosi tersebut, Kementerian Desa PDTT telah mengembangkan aplikasi Desa Wisata Nusantara. Aplikasi ini dirilis pada 6 Januari 2022.
Melalui aplikasi ini, Kemendes PDTT menyediakan segala macam informasi menarik tentang destinasi wisata.
Taufik menjelaskan, Kemendes PDTT telah mengintervensi pengembangan desa wisata sejak tahun 2021. Kementerian yang dipimpin oleh Abdul Halim Iskandar telah memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan proyek pariwisata di 159 desa wisata di seluruh Indonesia.
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan kewirausahaan lokal di desa. Kemudian melestarikan budaya, keunikan, keaslian dan karakter desa setempat.
Melibatkan masyarakat berpartisipasi dalam pengelolaan desa wisata, meningkatkan kapasitas masyarakat pedesaan, meningkatkan perekonomian desa, dan mendorong peningkatan pendapatan primer.
Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Optimis Desa Wisata Jadi Poros Kebangkitan Pariwisata Indonesia
Prioritas Dana Desa
Di sisi lain, Taufik menjelaskan prioritas penggunaan dana tingkat desa pada 2022. Setidaknya ada tiga prioritas yaitu, pemulihan ekonomi nasional tingkat desa, perencanaan prioritas tingkat desa tingkat desa, dan mitigasi dan bencana alam dan non alam menurut perangkat desa.
Dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, anggaran fiskal digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan mewujudkan desa tanpa kemiskinan.
Kemudian, membangun dan mengembangkan usaha ekonomi produktif dan mengutamakan pengelolaan BUMDes atau BUMDes untuk mewujudkan konsumsi dan produksi perlindungan lingkungan.
Selain itu, dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi desa, peningkatan kapasitas untuk mendirikan, mengembangkan dan mengelola badan usaha milik desa atau yang berafiliasi dengan desa.
Sementara untuk Proyek Prioritas Desa, anggaran difokuskan pada pengumpulan data desa, pemetaan potensi dan sumber daya, serta pengelolaan TIK untuk memperluas kemitraan pembangunan desa.
Tidak hanya itu, pengembangan desa wisata juga untuk pertumbuhan ekonomi desa yang berkeadilan. Mencegah stunting, membangun desa sehat dan sejahtera, memperkuat ketahanan pangan nabati dan hewani, serta mewujudkan desa bebas kelaparan.
Terakhir, dalam rangka mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam, alokasikan anggaran untuk menangani kedua jenis bencana tersebut. Anggaran tersebut juga digunakan untuk mewujudkan desa bebas kemiskinan melalui bantuan tunai langsung dari Dana Desa.
Baca Juga : Mendes PDTT: Dana Desa untuk BLT Sesuai Jumlah Warga Miskin