Jakarta – Jawa Timur siap menerapkan konsep digital karena sumber daya yang mulai melimpah. Namun, ini juga membutuhkan penguatan literasi digital warga desa. Hal itu diungkapkan Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan didukung Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
“Era sekarang ini digital. Potensi Jatim sangat tinggi. Saya kira Jatim harus menerapkan rencana desa digital,” kata LaNyalla dalam siaran pers, Selasa (22/2/2022), dikutip Antara.
Ia melihat desa digital di Jabar berkembang baik dari sisi pengembangan potensi desa. Karena itu, dia menilai Jatim juga perlu memulai konsep desa digital.
Namun, pembangunan desa digital tentunya perlu dibarengi dengan penguatan literasi digital. Apalagi dalam perkembangan internet dan teknologi yang dimulai di tingkat desa. Mendes juga menyebutkan ini.
“Pembangunan desa berbasis digital sangat penting mengingat tingkat penetrasi internet yang luar biasa saat ini. Namun, digitalisasi desa ini harus diimbangi dengan literasi digital yang memadai, karena penggunaan gadget berbasis internet memiliki banyak konsekuensi negatif,” Mendes Abdul pada kesempatan yang berbeda.
Perkembangan teknologi digital akan memudahkan pelayanan pedesaan seperti administrasi, akses informasi dan pembangunan ekonomi pedesaan.
Namun, melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat, tentu ada risiko yang mengintai. Tanpa literasi digital, penyebaran hoaks dan pinjaman online ilegal (pinjol) akan berdampak negatif bagi warga desa.
Oleh karena itu, Abdul menilai penguatan literasi digital warga desa perlu menjadi fokus utama pembangunan desa digital.
Baca Juga : Menparekraf Sandiaga Uno Optimis Desa Wisata Jadi Poros Kebangkitan Pariwisata Indonesia