JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat kepada koperasi terus naik.
Hal ini, menurut dia, menjadi bekal bagus bagi koperasi untuk memberikan sumbangan lebih signifikan terhadap perekonomian nasional dan diharapkan kontribusi koperasi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) bisa naik menjadi 5,5 persen pada 2024 dibanding saat ini 5,2 persen.
“Saya memberikan apresiasi kepada koperasi yang melakukan RAT tepat waktu yang akan membuat tingkat kepercayan masyarakat akan naik. Khususnya, kepada KSP Kodanua yang merupakan koperasi grade A yang secara disiplin melakukan RAT tiga tahun berturut-turut,” ujar Teten saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 43 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kodanua Tahun Buku 2020, mengutip siaran resminya, Selasa (16/3/2021).
Teten berpendapat, pandemi Covid-19 memang memberikan dampak pada perekonomian nasional, termasuk koperasi.
“Namun, satu hal yang saya syukuri, waktu di awal-awal pandemi ada ketakutan terjadi rush money atau penarikan dana secara masif. Kebetulan saat itu ada beberapa koperasi besar yang gagal bayar. Tapi alhamdulillah itu tak terjadi, apalagi setelah para pengurus menunjukkan bahwa aset yang dimiliki koperasi mencukupi,” ungkap Teten.
Teten mengatakan, koperasi di Indonesia sudah cukup baik dan menunjukkan azas kekeluargaan yang menjadi pilar koperasi serta kepercayaan masyarakat dan sangat penting dalam menghadapi masa masa sulit.
“Saat ini tingkat pengangguran meningkat, kesejahteraan masyarakat menurun, omzet usaha juga turun. Hal-hal seperti ini yang mungkin harus kita hadapi bersama-sama dan ini bukan di Indonesia saja, tapi juga di banyak negara,” kata dia.
Teten menambahkan, dibandingkan negara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih baik.
Menurut dia, Indonesia diprediksi Indonesia yang paling cepat dalam proses pemulihan, asalkan vaksinasi yang tengah dilakukan saat ini terselenggara dengan baik.
Teten menambahkan, Pemerintah menilai pada kuartal 1 dan 2 tahun 2021 ini, ekonomi belum normal.
Karena itu, program tahun 2020 akan dilanjutkan pada tahun 2021 yang merupakan tahun pemulihan ekonomi.
“Kuncinya adalah sejauh mana kita bisa mengatasi Covid-19. Tahun ini juga awal pelaksanaan UU Cipta Kerja berikut dengan PP Nomor 7 Tahun 2021 untuk implementasinya. Saya optimis ini akan bisa mengakselerasi pertumbuhan Koperasi dan UMKM di Indonesia,” tegas Teten.
Baca juga : Bupati Bolaang Mongondow diminta fokus pembangunan desa agar IDM naik