Merdeka.com – Dua warga dari desa terisolir di Sulawesi Barat dievakuasi BNPB dengan helikopter. Kedua warga tersebut kemudian diperiksa oleh dokter sukarelawan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, pihaknya menerbangkan helikopter jenis Eurocopter (EC) 130B4 dengan kapasitas 7 orang termasuk 1 pilot ke Desa Seppong, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene.
“Pendamping keluarga dan sukarelawan ikut dalam perjalanan menuju Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju. Kedua warga tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat,” katanya dalam keterangan persnya, Senin (1/2).
Setelah mengevakuasi warga yang sakit, pilot pun melanjutkan dropping bantuan ke beberapa desa terdampak gempa dengan magnitudo 6,2 skala richter itu.
Dalam menjalankan operasi udara, tim gabungan mendapati 6 titik baru yang masih terisolir, yaitu Dusun Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Dusun Salutahonga.
Rencananya, esok hari tim gabungan akan melakukan pendistribusian logistik ke wilayah terisolir tersebut dengan tujuan Desa Bebanga dan Desa Batususun.
“Helikopter dengan kode registrasi PK-URR melakukan 6 sorti dengan total distribusi bantuan seberat 2.800 kg hari ini,” tambahnya.
Distribusi bantuan menyasar ke beberapa wilayah yaitu Paku, Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Salutahonga.
“Barang terdistribusi berupa makanan, seperti beras, kemasan sarden, minyak, biskuit, vitamin, serta nonmakanan, seperti popok bayi, pembalut, selimut, masker dan terpal,” ujarnya.
Sejak awal operasi penanganan darurat hingga Sabtu (30/1), total barang terdistribusi sebanyak 117.000 kg.
Raditya mengatakan, ketika melakukan perjalanan setelah melakukan dropping, tim gabungan juga memantau wilayah longsor di Dusun Rui, Desa Mekatta, kecamatan Malunda, Majene. Pantuan saat itu, tidak ada warga tampak di Kawasan itu.
“Dugaan sementara, warga telah mengungsi dari wilayah tersebut,” tutupnya.