Surabaya – Pada tahun 2022, PLN Unit Distribusi Induk (UID) Jawa Timur akan membangun jaringan listrik pedesaan di 98 lokasi atau titik lokal melalui Skema Listrik Desa sebagai bagian dari komitmennya untuk mencapai pemerataan akses listrik.
General Manager PLN UID Jatim di Lassilan, Surabaya, Minggu, mengatakan pemerataan pasokan listrik dicapai di 3T atau terdepan, terluar dan tertinggal.
Dikatakannya, jaringan desa di 98 lokasi akan memasok listrik ke sekitar 13.296 pelanggan termasuk pulau-pulau, dengan panjang jaringan tegangan rendah (JTR) 295,07 kms, jaringan tegangan menengah (JTM) 147,94 kms, dan 89 unit trafo dengan kapasitas sebesar 8.850 KVA.
Selama proses pembangunan mulai dari perizinan hingga operasional, PLN akan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, katanya. Mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat dan aparat keamanan.
“Sinergi ini berada pada level terendah, menunjukkan komitmen dan keseriusan PLN dalam bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapai pembangunan,” ujarnya.
Lasiran berharap pasokan listrik ke daerah-daerah terluar ini akan meningkatkan perekonomian dan kemajuan daerah.
Pada saat yang sama, dia mencatat hingga pertengahan Maret 2022, PLN telah menyambungkan listrik ke 16 desa kecil yang belum teraliri listrik.
Ke-16 dusun yang terletak di Bangkalan, Sampang, Kangean, Ponorogo, Tulung Agung, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo dan Bondowoso ini dioperasikan oleh jaringan listrik PLN.
“Ke-16 lokasi tersebut melayani sekitar 896 pelanggan. Selain itu, pada bulan ini akan terjadi pemadaman listrik di sembilan lokasi dusun. Kami berharap Ramadhan ini mereka dapat menggunakan listrik untuk beribadah dengan nyaman dan khusyuk,” ujarnya.
Dia berharap kekuatan ini akan memacu pembangunan di daerah lain, sehingga daerah itu terus berkembang.
Baca Juga : Desa terpencil di Papua dan Papua Barat gunakan PLTS