Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, saat ini sebanyak 19 desa di Jabar masuk dalam daftar daerah rawan bencana alam.
Dani Ramdan, Direktur Utama BPBD Jawa Barat, seusai Upacara Apel di Jalan Diponegoro untuk menghadapi potensi bencana:
“Karena 19 desa berada di daerah berisiko tinggi bencana, mereka sudah mempersiapkan bantuan bencana di sana. Rencana desa.”, Bandung City, dilansir Antara, Selasa (23/23). 11).
Dikatakannya, dari 19 desa yang tergolong rawan bencana, sebagian besar berada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Qianzhu, dan Kabupaten Garu.
“Jadi rawan longsor, terutama longsor,” katanya.
Menurutnya, melalui rencana desa tanggap bencana, daerah berkewajiban mengalokasikan anggaran untuk memberikan pengetahuan terkait kesiapsiagaan bencana.
“Kami membentuk desa yang kuat di sana. Itu terdiri dari Babinsa, Babinkamtibmas, dan kemudian menyiapkan pengetahuan dan peralatan. Selain satgas, kepala desa dibantu oleh Babinkamtibmas dan Linmas. Kami juga memiliki anggaran desa untuk bencana. Anggaran alokasi,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa menurut prakiraan cuaca, puncak bencana dapat terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Menanggapi potensi bencana ini, BPBD dan lembaga lainnya mengeluarkan peringatan kepada militer mulai Oktober 2021 hingga April 2022.
“Kami dari BPBD tentunya siap dan siap setelah 1 x 24 jam aktivasi. Jadi 7 hari seminggu di seluruh wilayah dan kota di Jabar,” ujarnya. [ray]
Sumber : Merdeka.com