Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga koordinator PPKM Jawa Bali meminta sekitar 8% dana desa untuk membeli alat tes Covid-19.
Hal itu dilakukan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 dan mencegah kematian akibat isolasi mandiri.
“Di sini, 8% dana desa juga digunakan untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk deteksi dini. Jangan sampai ada yang meninggal lagi di rumah atau saat isolasi mandiri,” kata Luhut seperti dikutip Antara, Selasa (3 Agustus 2021).
Luhut mengatakan setelah tingginya angka kematian Covid-19, pemerintah berulang kali melakukan intervensi.
Intervensi ini termasuk pembentukan satgas untuk menerima pasien dan memindahkan mereka ke isolasi terpusat (isoter), menggencarkan 3T (testing, tracing dan treatment) untuk menjamin pasokan oksigen dan obat-obatan.
“Pemerintah juga sudah melihat pemenuhan kebutuhan oksigen dan obat sudah semakin baik. Saya ulangi, kebutuhan oksigen dan obat sudah semakin baik,” kata Luhut.
“Dan kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Perekonomian yang bekerja di luar Jawa yang sepertinya saat ini semakin meningkat kebutuhan oksigen, sehingga kita bisa mengatasi tekanan bersama-sama,” kata Luhut lagi.
Khusus untuk beberapa daerah dengan angka kejadian tinggi, Luhut mengatakan kapasitas rumah sakit juga terus ditingkatkan.
Pemerintah terus memobilisasi pasien Covid-19 yang sebelumnya di isolasi mandiri untuk dipindahkan ke isolasi terpusat untuk mendapatkan layanan medis yang lebih baik.
Selain itu, fasilitas isolasi terpusat dilengkapi dengan dokter, perawat, obat-obatan, oksigen dan perawatan pasien.
“Saya ulangi, kita sudah siapkan 49.000 tempat tidur di Jawa Bali, jadi kita mau dengan testing, tracing ini harus mengisi semaksimal mungkin untuk memastikan kita memisahkan pasien yang kena Covid-19 dari keluarganya sehingga dapat mempersempit kluster keluarga,” katanya.
Perawatan di isoter juga dipercaya dapat menurunkan angka kematian akibat penurunan saturasi oksigen. Dia mengatakan bahwa banyak kematian disebabkan oleh berkurangnya saturasi oksigen karena baru dibawa kerumah sakit dan terlambat mendapat penanganan.
“Karantina pusat di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota atau provinsi sangat penting bagi pasien berisiko tinggi atau mereka yang memiliki ibu hamil, orang tua atau orang dengan penyakit penyerta di rumah,” kata Luhut.