• Beranda
  • Info Desa
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Pelayanan
  • Pembangunan
No Result
View All Result
InfoDesaku
  • Beranda
  • Info Desa
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Pelayanan
  • Pembangunan
No Result
View All Result
InfoDesaku
No Result
View All Result

Cerita ibu-ibu desa di Banyumas jadi nakes dadakan

Admin Desa2desa by Admin Desa2desa
19 Juli 2021
in Seputar Desa
0
Cerita ibu-ibu desa di Banyumas jadi nakes dadakan

Ibu-ibu rumah tangga menjadi nakes dadakan di Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

BANYUMAS – Seorang wanita mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap mengunjungi rumah seorang warga Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Mengambil beberapa peralatan medis dari tas yang dibawanya.

Wanita berseragam hijau itu langsung mengecek suhu, tekanan darah, dan kandungan oksigen warga yang dikunjunginya.

Pada hari itu, wanita itu sedang bertugas untuk memeriksa kesehatan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi secara mandiri di wilayahnya.

Dia bukan tenaga kesehatan (nakes), tapi seorang ibu rumah tangga.

Dia dan 15 wanita lainnya baru-baru ini membantu bidan desa memantau kesehatan pasien Covid-19 yang isoman.

Salah satu relawan yang menjadi tenaga kesehatan sementara adalah Siti Nurohmah, mengatakan tergerak menangani pasien karena merasa kasihan pada tenaga kesehatan yang kehilangan tenaga akibat peningkatan jumlah kasus Covid.

“Sejak pandemi dimulai, kami memantau kesehatan warga melalui WhatsApp. Sekarang jumlah kasus meningkat dan petugas kesehatan kasihan, jadi kami akan langsung mendatangi orang-orang yang menjalani isoman,” kata Nur.

Kemudian, bidan desa akan diberitahu tentang hasil pemeriksaan kesehatan dasar. Selain itu, jika diperlukan perawatan lebih lanjut, bidan desa akan memantau pasien.

Nur dan rekan-rekannya secara rutin mengunjungi pasien isoman di RT masing-masing. Rencananya, para relawan tenaga medis tersebut akan berkunjung pada hari ke-3, 7, 10, dan 13 masa isolasi.

Bagi Nur dan rekan-rekannya yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga, ini bukan tugas yang mudah, selain minim pengetahuan kesehatan, mereka juga harus menghilangkan rasa takut menghadapi pasien Covid-19.

“Bukan hanya aku yang takut, mungkin semua orang takut, tapi kita satu: mari kita bersama, berhenti takut dan menjadi PD. Jika tidak, kapan ini akan berakhir?” kata Nur.

Ibu rumah tangga yang bertekad itu juga didukung oleh Puskesmas Kedungbanteng. Puskesmas memberikan informasi dan standar penanganan pasien Covid19.

“Kami Bismillah dan yang terpenting kondisi fisik kami baik dan kami memakai alat pelindung diri. Kami memiliki sedikit rasa takut di hati kami, tetapi kami adalah satu dan kami akan terbiasa. Semoga ini menjadi tempat ibadah kita,” ujarnya.

Nur menyatakan bahwa keluarganya mendukung penuh misi kemanusiaan ini.

Pagi hari, Nur menemani anak-anak belajar online, dan sorenya pergi ke rumah-rumah warga yang Isoman.

“Yang penting kita tahu programnya, dan Insya Allah aman,” kata Nur.

Wasis Wardhana, Koordinator Tim Relawan Aman Covid19 Karangnangka mengatakan, sejak awal pandemi, ibu-ibu rumah tangga sudah tergabung dalam tim relawan di desa tersebut.

“Awalnya kami dorong satu orang, total 65 orang. Kemudian kami tugaskan satu orang untuk setiap RT, total 16 orang, untuk menjadi paramedis dadakan ini,” kata Wasis.

Menurut Wasis, pelatihan tenaga kesehatan secara spontan ini mencerminkan peningkatan jumlah kasus Covid-19. Banyak orang tidak terselamatkan saat isoman karena terlambat dirawat.

Hingga Minggu, ada 30 orang yang isoman di desa di bagian utara Purwokerto ini.

“Kami mendapat informasi dari Puskesmas bahwa BOR rumah sakit sangat tinggi dan banyak dari mereka yang terlambat ditangani. Kami percaya bahwa kondisi pasien yang isoman tidak boleh bertambah buruk, caranya mengontrol tanda-tanda vitalnya,” kata Wasis .

Ide ini juga mendapat respon positif dari Pemerintah Desa (Pemdes). Pemerintah desa telah menyiapkan satu set lengkap alat pelindung diri dan peralatan medis dasar.

Tenaga kesehatan sementara ini juga akan mendapat surat tugas dan surat keputusan (SK) dari kepala desa (Kades).

Menurut Wasis, tidak mudah membujuk ibu-ibu untuk berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 pada awalnya.

“Dari 16 orang itu, ada yang tidak diizinkan suami hanya boleh memantau lewat internet. Kami mencari pengganti. Kalau cuma mengandalkan bidan di desa saja kealahan, kan tetap ada ibu hamil, melahirkan anak selama Covid19 jadi tidak triris. Mereka percaya bahwa mereka memiliki pengetahuan dan alat, “kata Wasis.

Tags: BanyumasCovid-19Ibu-ibu rumah tanggaisomannakes

Related Posts

Jelajahi Keindahan Tersembunyi Desa Sidatapa: Destinasi Eksotis yang Tak Boleh Terlewatkan!
Seputar Desa

Jelajahi Keindahan Tersembunyi Desa Sidatapa: Destinasi Eksotis yang Tak Boleh Terlewatkan!

Desa2desa.com - Tersembunyi di balik hiruk-pikuk emosi dan peristiwa yang menggemparkan media, terdapat sebuah desa yang menawarkan ketenangan dan...

by Salma Hn
27 Maret 2024
Desa Sehat Impian Kita: Yuk, Jelajahi Desa Wisata Bebas Asap Rokok di Kabupaten Enrekang!
Seputar Desa

Desa Sehat Impian Kita: Yuk, Jelajahi Desa Wisata Bebas Asap Rokok di Kabupaten Enrekang!

Desa2Desa.com - Siapkah Anda untuk petualangan yang tidak hanya menyenangkan tapi juga menyegarkan? Kabupaten Enrekang, sebuah kabupaten di Sulawesi...

by Salma Hn
26 Maret 2024
Kemendes PDTT Sosialisasikan Bahaya Stunting di Kab Probolinggo
Kesehatan

Kemendes PDTT Sosialisasikan Bahaya Stunting di Kab Probolinggo

desa2desa.com - Dalam rangka percepatan proses penurunan stunting, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggelar sosialisasi...

by Siti Mardheatul
28 Juni 2022
Crazy Rich Ponorogo Hasbiskan Rp 420 Juta Bangun Jalan
Desa Membangun

Crazy Rich Ponorogo Hasbiskan Rp 420 Juta Bangun Jalan

desa2desa.com - Akses jalan yang menghubungkan Dusun Ngadiro, Desa Pintu dan Desa Ngrupit di Kecamatan Jenangan terbilang sempit. Lebarnya...

by Siti Mardheatul
7 Juni 2022
Next Post
Desa terpencil di Papua dan Papua Barat gunakan PLTS

Desa terpencil di Papua dan Papua Barat gunakan PLTS

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

© Copyright Desa2desa Team All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Buy JNews
  • Homepage
    • Home – Layout 1
  • News