Lumajang – Hujan deras menyebabkan Gunung Semeru kembali memuntahkan lahar dingin ke sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS). Bahkan, limpasan banjir begitu besar sehingga pada Minggu (2 Januari 2022) beberapa akses jalan dan jembatan di Pasirian, Lumajang ditutup.
“Pengamatan lapangan menunjukkan bahwa banjir sangat besar. Untuk itu, kami menutup Jembatan Gondoruso justru karena sangat berbahaya,” ungkap Komandan Koramil Pasirian, Kapten Arm. Onny Arianto.
Baca Juga : Belasan Desa di Lumajang dan Malang Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Selain putusnya jembatan, konon dua warga Pasiran beserta kerbau peliharaannya terseret aliran lahar dingin. Petugas masih belum bisa mengevakuasi warga karena tingginya tingkat banjir.
Menurut warga, banjir lahar ini merupakan yang terbesar sejak erupsi awal Desember 2021. Banyak warga yang ingin lewat terpaksa mengurungkan niatnya.
“Ini adalah banjir lahar terbesar yang pernah tercatat. Kalau begitu saya belum punya keberanian untuk pulang. Kami harus bermalam di sini dulu,” kata seorang warga Bukhori.
Namun, tidak ada korban yang dilaporkan. Petugas masih bersiaga di beberapa titik untuk memastikan bencana banjir lahar dingin masih terkendali.