Warning: Attempt to read property "child" on null in /home/omwjuscs/public_html/web_live/desa2desa.com/core/views/fd676332bc/class/ContentTag.php on line 45
Pekanbaru – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau sejak 2021 ini tercatat sudah mencapai 657 hektare. Dari jumlah itu, ada 9 pelaku pembakar lahan ditangkap.
Kebakaran lahan ratusan hektare tersebut terjadi di 7 daerah di Riau. Ketujuh daerah adalah Kota Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Meranti, Siak, dan Pelalawan.
Kapolda Riau, Irjen Agung Setya, menyebut para pelaku ditangkap di lokasi kejadian. Salah satu faktornya, kata Agung, adalah terkait ekonomi.
“Sampai hari ini ada 9 pelaku karhutla yang ditangkap. Motifnya karena faktor ekonomi,” kata Agung di kantor Gubernur Riau, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, pelaku nekat membakar lahan untuk membuka lahan perkebunan. Namun ada juga yang mengambil madu di hutan dan ditinggalkan begitu saja sampai akhirnya terjadi kebakaran lahan.
![]() |
Para pelaku yang ditangkap, lanjut Agung, merupakan pelaku perorangan. Tetapi tak tertutup kemungkinan, jika ada korporasi yang terlibat, akan diusut tuntas.
“Kami akan teruskan penegakan hukum ini, tidak terbatas pada orang perorangan saja. Korporasi yang melakukan, jika terjadi ini semua harus bertanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar usai apel siaga menyebut karhutla telah terjadi di sejumlah kabupaten dan kota. Pemprov Riau telah penetapan status Siaga Bencana Karhutla pada 15 Februari-31 Oktober.
“Sampai 12 Maret 2021, kebakaran hutan dan lahan telah mencapai seluas 657 ha. Ada 215 titik hotspot juga terpantau,” ujar Syamsuar.
Lihat juga video ‘Kebakaran Lahan Gambut di Sumbar Belum Padam’:
(ras/jbr)